Postingan

Jelita Kami

Banyak ruang baru tapi mereka penuh dengan kehampaan Banyak cerita baru tapi mereka tak lain hanya rekayasa semata Yang mengharap belas kasihan berlapis tirani kekuasaan yang kejam Ada kalanya mendung mengandung hujan tapi mereka sebaliknya

Kita Bertemu

Ada bunga ada mentari menyapa bumi dengan riang gembira Kebahagiaan yang menyinari dunia tak henti tertawa Selalu membawa bab terbaru hingga terpingkal-pingkal

Berkemas Warna Baru

Langit memandangmu penuh nestapa Ia ingin mengeluarkanmu dari keresahan Yang kau lewati penuh liku dan berujung perih Beberapa dari jeritan batin terbang membumi Entah karena mengangkasa dianggap keras Mendarah bisa jadi dihargai lebih dalam Apabila setelahnya menjadi jenuh Berkemaslah untuk berbagi kasih

Adakalanya Sepi Lagi

Di pelupuk matamu dapat saya lihat kau mengangguk hebat Hanya demi sejengkal tanah menutupi pemikiran bengis itu

Seperti yang Tersirat

Ketika candaan sudah menjadi suatu keputusan yang tak menentu Jalan menghindarinya adalah belokan tajam di sebelah

Atur Tak Beratur

Asal tak tentu yang berujung semu menggebu memohon jalan untuk bisa berulah Ketika berulang kali berjuang tiada asa hingga tercipta sendiri jalan terarah

Tak Berulang

Kembali dengan buku cerita yang sudah ditutup Mengulang kejadian sama dengan pemain berbeda